ULTRASONOGRAPHY (USG)
A.
PENDAHULUAN
Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging
diagnostik ( pencitraan diagnostik) untuk pemeriksaan alat alat dalam tubuh
manusia, diman kita dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan serta
hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat non-invasif,
tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman
dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang tinggi. Tak ada kontra
indikasinya, karena pemeriksaan ini sama sekali tidak akan memperburuk penyakit
penderita. Dalam 20 tahun terakhir ini, diagnostik ultrasonik berkembang dengan
pesatnya, sehingga saat ini USG mempunyai peranan penting untuk meentukan
kelainan berbagai organ tubuh.
B.
PRINSIP
KERJA USG
Ultrasonik
adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi daripada kemampuan
pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama sekali.
Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekwensi antara 20 – 20.000 Cpd
(Cicles per detik- Hertz). Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini menggunakan
frekwensi 1- 10 MHz (1- 10 juta Hz).
Gelombang
suara frekwensi tingi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat
dalam suatu alat yang disebut transducer. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis
pada kristal, akan menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek
Piezo-electric, yang merupakan dasar perkembangan USG selanjutnya. Bentuk
kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan
polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan mengembang dan mengkerut,
maka akan dihasilkan gelombang suara frekwensi tingi.
1. Sumber Cahaya
Teknologi radiasi yang diyakini paling kecil bahayanya atau bahkan
tidak ada sama sekali adalah MRI. Pasalnya, diagnostic imaging
berteknologi tinggi ini menggunakan medan magnet, frekuensi radio, dan
seperangkat komputer untuk menghasilkan gambar berupa potongan-potongan
penampang tubuh manusia. Gambar ini diperoleh dari hasil interaksi antara
molekul sel tubuh dan sinyal yang dipancarkan oleh frekuensi radio. Data yang
didapat kemudian diolah komputer gambar yang kemudian dicetak dalam bentuk
foto.
Citra
yang dihasilkan dari USG adalah memanfaatkan hasil pantulan (echo)
dari gelombang ultrasonik apabila ditrasmisikan pada tissue atau
organ tertentu. Echo dari gelombang tersebut kemudian dideteksi
dengan transduser, yang mengubah gelombang akusitik ke sinyal
elektronik untuk dioleh dan direkonstruksi menjadi suatu citra.
Perkembangan tranduser ultrasonik dengan kemampuan resolusi yang
baik, diikuti dengan makin majunya teknologi komputer digital serta
perangkat lunak pendukungnya, membuat pengolahan citra secara
digital dimungkinkan dalam USG, bahkan untuk membuat rekonstruksi
bentuk janin bayi dalam 3 dimensi dan 4 dimensi sudah mulai dikenal.
2.
Peralatan Yang Digunakan
a. Transduser
Transduser adalah
komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti
dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam
transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang
yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk
gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah
untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat
dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
b. Monitor
yang digunakan dalam USG
3.
Mesin
USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG
dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang.
Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang
sama seperti pada CPU pada PC.
Tampak dalam sonogram seorang bayi
dalam kandungan ibunya.
Sonograf ini menunjukkan citra
kepala sebuah janin dalam kandungan.
4. Proses Pengambilan Gambar
Prinsip
kerjanya menggunakan Gelombang Ultrasonik yang dibangkitkan oleh kristal yang
diberikan gelombang listrik.Gelombang ultrasonik adalah gelombang suara yang
melampaui batas pendengaran manusia yaitu diatas 20 kHz atau 20.000 Hz atau
20.000 getaran perdetik.Kristal nya bisa terbuat dari berbagai macam, salah
satunya adalah Quartz. Sifat kristal semacam ini, akan memberikan getaran jika
diberikan gelombang listrik.Alat ultrasonik sendiri ada berbagai tipe. Ada Tipe
Scan A, B dan C.Yang biasa untuk mendeteksi crack pada baja adalah tipe
A.Prinsip kerjanya mudah sekali. Tinggal menggunakan sensor ultrasonik untuk
mengirimkan gelombang ultrasonik dan menangkapnya kembali.
Tipe
B yaitu pada layar monitor (screen) echo nampak sebagai suatu titik dan garis
terang dan gelapnya bergantung pada intensitas echo yang dipantulkan dengan
sistem ini maka diperoleh gambaran dalam dua dimensi berupa penampang irisan
tubuh.Yang tipe C dapat menampilkan Citra 3 Dimensi dengan cara menangkap
pantulan-pantulan yang berbeda dari tebal tipisnya benda dalam suatu cairan.
Karena ada berbagai macam gelombang ultrasonik yang dipantulkan dalam waktu
yang berbeda, gelombang-gelombang ini lalu diterjemahkan oleh prosesor untuk
dirubah menjadi gambar.
Sensor
yang digunakan pada alat Ultrasonografi yakni sensor pizoelektrik, yang
diletakkan pada komponen receiver yang menerima pantulan (refleksi) pola energi
akustik yang dinyatakan dalam frekuensi. Sensor ini akan mengubah pergeseran
frekuensi gelombang suara 1 – 3 MHz yang dipancarkan melalui transmitter pada
jaringan tubuh dan kemudian gelombang tersebut dipantulkan (direfleksikan) oleh
jaringan dan akan diterima oleh receiver dan selanjutnya diteruskan ke
prosessor.
Sensor
pizoelektrik terdiri dari bagian seperti housing, clip-type spring, crystal,
dan seismic mass. Prinsipnya yakni ketika frekuensi energi akustikyang
dipantulkan diterapkan, maka clip-type spring yang terhubung dengan seismic
mass akan menekan crystal, karena energi akustik tersebut disertai oleh gaya
luar sehingga crystal akan mengalami ekspansi dan kontraksi pada frekuensi
tersebut. Ekspansi dan kontraksi tersebut mengakibatkan lapisan tipis antara
crystal dengan housing akan bergetar. Getaran dari crystal tersebut akan
menghasilkan sinyal berupa tegangan yang nantinya akan diteruskan
keprosesor.Jadi USG menampilkan citra dari suara yang ditangkap.Jadi mungkin
untuk saat ini hasil dari USG belum termasuk dalam karya fotografi. Berbeda
dengan Scanner dan kamera lubang jarum yang masih “melukis dengan cahaya”.
5.
Cara Kerja alat
Ultrasonografi
Transducer
bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik
yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer,
yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari.
Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus
jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam echo sesuai dengan jaringan yang
dulaluinya.Pantulan echo yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan
membentur transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat
dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope.
Dengan demikian bila transducer digerakkan seolah0olah kita melakukan
irisan-irisan pada bagian tubuh yang dinginkan, dan gambaran irisan-irisan
tersebut akan dapat dilihat pada layar monitor.
Masing-masing
jaringan tubuh mempunyai impedance accoustic tertentu. Dalam jaringan yang
heterogen akan ditimbulkan bermacam-macam echo, jaringan tersebut dikatakan
echogenic. Sedang jaringan yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tidak
ada echo, disebut anecho atau echofree . Suatu rongga berisi cairan bersifat
anechoic, misalnya : kista, asites, pembuluh darah besar, pericardial dan
pleural efusion.
C. KEGUNAAN USG
USG digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis
dalam berbagai kelainan organ tubuh. USG digunakan antara lain :
1.
Menemukan
dan menentukan letak massa dalam rongga perut dan pelvis.
2.
Membedakan
kista dengan massa yang solid.
3.
Mempelajari
pergerakan organ (jantung, aorta, vena kafa), maupun pergerakan janin dan
jantungnya.
4.
Pengukuran
dan penetuan volum. Pengukuran aneurisma arterial, fetalsefalometri, menentukan
kedalaman dan letak suatu massa untuk bioksi. Menentukan volum massa ataupun
organ tubuh tertentu (misalnya buli-buli, ginjal, kandung empedu, ovarium,
uterus, dan lain-lain).
5.
Bioksi
jarum terpimpin. Arah dan gerakan jarum menuju sasaran dapat dimonitor pada
layar USG.
6.
Menentukan
perencanaan dalam suatu radioterapi. Berdasarkan besar tumor dan posisinya,
dosis radioterapi dapat dihitung dengan cepat. Selain itu setelah radioterapi,
besar dan posisi tumor dapat pula diikuti.
7.
Untuk pemeriksaan kanker pada hati dan
otak.
8.
Melihat janin di dalam rahim ibu hamil.
9.
Melihat pergerakan serta perkembangan
sebuah janin.
10. Mendeteksi perbedaan
antar jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, yang tidak dapat dilakukan oleh
sinar x, sehingga mampu menemukan tumor atau gumpalan lunak di tubuh manusia.
11. Untuk memonitor laju
aliran darah.Pulsa ultrasonik berfrekuensi 5 – 10 MHZ diarahkan menuju pembuluh
nadi,dan suatu reciever akan menerima signal hamburan gelombang pantul.
Frekuensi pantulan akan bergantung pada gerak aliran darah. Tujuannya untuk
mendeteksi thrombosis(penyempitan pembuluh darah) yang menyebabkan
perubahan laju aliran darah.
12. Ultrasonografi dapat
mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit melalui selang waktu
dipancarkan sampai dipantulkan kembali gelombang ultrasonik.
D. JENIS
PEMERIKSAAN USG
1. USG
2 Dimensi
Menampilkan gambar dua
bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar
keadaan janin dapat ditampilkan.
2. USG
3 DimensI
Dengan alat USG ini
maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil
mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat
dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini
dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
3. USG
4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi
ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D).
Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4
Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih
jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang
mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini
digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan
janin ini meliputi:
a.
Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
b.
Tonus (gerak janin).
c.
Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
d.
Doppler arteri umbilikalis.
e.
Reaktivitas denyut jantung janin.
E.
PENGOLAHAN
DAN ANALISIS GAMBAR
Foto-foto
tersebut menunjukkan, bayi yang belum lahir pun ternyata mampu mengejapkan matanya,
menguap, mengernyitkan dahi dan menangis. Sampai saat ini, dokter dan orangtua
percaya, janin dalam rahim ibu, tak dapat tersenyum sampai beberapa minggu
setelah lahir. Tetapi ahli kandungan terkenal asal Inggris, Prof Stuart
Campbell yang mempelopori teknik rekaman gambar ini, mengatakan, pendapat
tersebut tidaklah benar sepenuhnya. Para ahli berpendapat, bayi tidak tersenyum
sampai usia 6 minggu setelah lahir. Padahal, sebelum lahir pun bayi-bayi itu
sering sekali tersenyum. Gambar-gambar ini, dibuat menggunakan ultrasound 4D,
yang mencatat gema/gaung yang berasal dari rahim ibu, dan mencatatnya secara
digital. Pengamatan yang dilakukan selama berjam-jam, akan menghasilkan gambar
yang membuat orangtua seperti menonton video kehidupan bayinya.
Foto-foto
tadi, juga akan membantu dokter mendapatkan peringatan dini bila bayi-bayi
dalam kandungan itu abnormal, seperti: langit-langit mulutnya terbelah, sindrom
down dan kelainan lain yang berkaitan dengan tungkai, lengan, serta anggota
tubuh lainnya. Prof Campbell, mengatakan, Dengan munculnya gambar-gambar tadi,
sejumlah pertanyaan mengenai janin dalam kandungan, bisa diselidiki. Misalnya,
apakah janin dengan problem genetik memiliki pola gerak yang sama seperti janin
normal? Apakah janin-janin itu tersenyum karena dia merasa bahagia? Atau
menangis karena ada suasana atau kejadian yang menganggunya..? Mengapa janin
mengedip-ngedipkan matanya? Padahal selama ini, kita berasumsi rahim ibu itu
gelap gulita. Foto-foto janin ini, bahkan bisa diambil ketika usia kandungan si
ibu baru 12-20 minggu. Biaya pengambilan gambar janin ini, kira-kira, 275
poundsterling (kurang lebih 4 juta rupiah).
F. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN
Berikut adalah
kelemahan dan kelebihan Ultrasonografi yaitu:
Kelemahan:
·
Dapat ditahan oleh kertas tipis.
·
Antara tranducer (probe) dengan kulit tidak dapat
kontak dengan baik (interface) sehingga bias terjadi
artefak sehingga perlu diberi jelly sebagai penghantar ultrasound.
·
Bila ada celah dan ada udara, gelombang suara akan
dihamburkan.
Kelebihan:
·
Pemeriksaan dengan ultrasonografi lebih aman
dibandingkan dengan pemeriksaan menggunakan sina-x(sinar Rontgen) karena
gelombang ultrasonic yang digunakan tidak akan merusak material yang
dilewatinya sedangkan sinar x dapat mengionisasi sel-sel hidup..Karena
ultrasonik merupakan salah satugelombang mekanik, maka pemeriksaan
ultrasonografi disebut pengujian tak merusak (non destructive testing). Aplikasi
gelombang bunyi dalam bidang kedokteran yang lain adalah penggunaan
ultrasonografi untuk pemeriksaan kanker pada hati dan otak. Bersifat non
invasive sehingga dapat dilakukan pula pada anak-anak. maupun untuk pasien dan
operator, karena tidak tergantung pada radiasi ionisasi.
·
Memberi informasi dengan batas struktur
organ sehingga member gambaran
anatomis lebih
besar dari informasi fungsi organ.
·
Semua organ kecuali yang mengandung udara dapat
ditentukan bentuk, ukuran, posisi, dan ruang interpasial.
·
Dapat membedakan jenis jaringan dengan melihat
perbedaan interaksi dengan gelombang suara.
·
Dapat mendeteksi struktur yang bergerak seperti
pulsasi fetal
Komentar
Posting Komentar