Pepatah mengatakan “ Surga ada di bawah telapak kaki ibu” ?? Pasti !!
Kita bisa ada di dunia yang indah ini tentu saja berkat orang tua kita
, mereka telah membesarkan kita , menyayangi dengan sepenuh hati tanpa
mengaharap balasan apapun agar kita kelak menjadi anak yang cerdas , baik ,
soleh , dan intinya selamat dunia akhirat. Coba bayangkan , ibu kita mengandung
selama 9 bulan dan bertaruh nyawa untuk melahirkan kita . ketika kita masih
kecil , kita dilindunginya , ditimangnya , disayangnya dengan sepenuh hati. Apapun yang kita inginkan pasti akan dipenuhi
entah bagaimanapun caranya. Begitu besar pengorbana ibu kita kepada anaknya .
Maka jangan sekali kali membuat hati ibu kita bersedih dan mengeluarkan air
mata. Buat dia bangga dan selalu tersenyum melihat anaknya bisa tumbuh besar
sesuai yang diingininya. Utamakan kebahagiaannya daripada yang lain .
JANGAN SAMPAI :
- Kekasih sakit khawatirnya minta ampun
- Giliran Ibunya sakit ia malah cuek bebek
- Kekasih belum makan perhatiannya selangit
- Giliran Ibunya belum makan dibiarkan saja
- Kekasih marah galau nggak ketulungan
- Giliran Ibunya marah malah membalas marah
- Kekasih minta diantar shopping semangatnya 45
- Giliran Ibunya minta diantar ke pasar malah ogah
- Kekasih ulang tahun bingung milih hadiah
- Giliran Ibunya ulang tahun memberi selamat pun tidak
MEREKA LUPA :
- Kalau lagi butuh duit minta ke IBU
- Kalau dimarahin ayah ngadu ke IBU
- Kalau lagi sakit manggil-manggil IBU
- Kalau minta apa aja bilangnya ke IBU
GILIRAN IBU MENINGGAL MEREKA
BARU MENANGIS DAN MENYESAL
- Giliran Ibunya sakit ia malah cuek bebek
- Kekasih belum makan perhatiannya selangit
- Giliran Ibunya belum makan dibiarkan saja
- Kekasih marah galau nggak ketulungan
- Giliran Ibunya marah malah membalas marah
- Kekasih minta diantar shopping semangatnya 45
- Giliran Ibunya minta diantar ke pasar malah ogah
- Kekasih ulang tahun bingung milih hadiah
- Giliran Ibunya ulang tahun memberi selamat pun tidak
MEREKA LUPA :
- Kalau lagi butuh duit minta ke IBU
- Kalau dimarahin ayah ngadu ke IBU
- Kalau lagi sakit manggil-manggil IBU
- Kalau minta apa aja bilangnya ke IBU
GILIRAN IBU MENINGGAL MEREKA
BARU MENANGIS DAN MENYESAL
Astaghfirullahaldziim ....
Jangan sampai kita seperti itu...
Ayo sekarang juga sms ibu kamu , telfon ibu kamu
, kunjungi ibu kamu , peluk dia , cium dia , bahagiakan dia , buat dia
tersenyum dan katakan AKU CINTA IBUUUUUU :)
Lalu Bagaimana dengan pengorbanan Seorang Ayah kepada
keluarganya ??
Ayah adalah sesosok laki-laki yang patut untuk dikagumi sifat,
sikap, dan perbuatannya. Ayah memiliki tanggungjawab besar untuk keluarga dan
kasih sayangnya tidak perlu diragukan karena setara dan mungkin lebih besar.
Seperti kata orang, ibu memiliki kasih sayang yang besar pada anak karena ibu
yang melahirkan dan mengasuh anak. Tapi, kasih sayang ayah -mungkin- jauh lebih
besar. Fitrah ayah yang tak mampu seperti ibu yang dapat melahirkan, sehingga
membuat kasih sayang ayah akan lebih besar dan dalam. Karena adakalanya ayah
iri melihat anak-anak lebih dekat dengan ibunya. Oleh karena itu, semaksimal
mungkin ayah akan memenuhi permintaan dan kebutuhan keluarga terutama untuk
anak-anaknya. Kebahagiaan anggota keluarga dalah kebahagiaan dirinya. Itulah
gambaran seorang ayah.
Sifat ayah pada dasarnya adalah mengayomi, bertanggungjawab dan
berusaha membuat anggota keluarga senang dan bahagia. Pendidikan, pengetahuan
dan pendapatan yang rendah tidak akan menghalangi munculnya sifat alami
tersebut pada sosok ayah. Mungkin ayah pernah marah atau memukul anak-anaknya,
tapi percayalah bahwa hal tersebut merupakan bentuk kasih sayangnya. Ayah
berharap anak-anaknya menjadi seorang manusia yang tidak rapuh, tidak
nakal/menyalahi aturan, kuat, bertanggungjawab, dan menjadi manusia yang
mandiri dalam menjalani proses kehidupan yang panjang dan berliku. Proses
tersebut membutuhkan banyak bekal diantaranya sifat-sifat yang diajarkan ayah
sewaktu kecil dengan memarahi, memukul, atau memberi kasih sayang. Untuk
menjalani kehidupan tidak akan semudah dalam bayangan seperti dalam
dongeng/cerita peri, bim salabim langsung jadi. Semua pekerjaan dan pilihan
hidup membutuhkan keyakinan dan usaha. Hal tersebutlah yang selalu diajarkan
ayah pada anak-anaknya.
Ayah memiliki tanggungjawab yang besar dalam mendidik anak. Namun,
selain itu beliau juga memiliki tanggungjawab untuk memberi nafkah pada
keluarga. Seberapa capek dan keringat bercucuran beliau tetap bekerja. Walaupun
tulang mulai merapuh, kulit mengeriput, nafas tidak lagi kuat beliau tetap
berjalan tegak mencari nafkah untuk keluarga.
Jadi mulai
sekarang katakan “Terimakasih Ayah”
Dan jangan lupa doakan mereka setiap waktu :
اَللّهُمَّ
اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا.
“Alloohummaghfirlii
waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.
“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti
mereka menyayangiku diwaktu kecil”.
Komentar
Posting Komentar